Salah satu potret rumah warga miskin di Kota Bima. |
Kota Bima, Garda Asakota.-
Jumlah penduduk miskin di Kota Bima terus meningkat setiap tahun. Selain pandemi Covid-19, penyebab bertambahnya penduduk miskin di Kota tepian air ini, karena tidak ada program penanggulangan dan kurang tersedianya lapangan pekerjaan.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bima melalui Kabid Penanganan Fakir Miskin dan Pemberdayaan Kelembagaan Sosial (PFM dan PKS) Drs. H. Iksan mengatakan
sebelum pandemi Covid-19 menghantam jumlah penduduk miskin di Kota setempat mencapai 70.000 jiwa.
“Namun sekarang bertambah mencapai 100.400 jiwa. Ini data Bulan Agustus 2021 kemarin,” ujarnya kepada wartawan, belum lama ini.
Menurut dia, penduduk miskin terbagi menjadi dua kategori yakni berdasarkan jumlah jiwa dan rumah tangga. Kata dia, penduduk miskin kategori rumah tangga di Kota Bima merangkak naik yakni mencapai 29.000 rumah tangga.
“Bisa dibilang separuh atau setengah jumlah penduduk Kota Bima penduduknya kategori miskin,” ujarnya.
Saat ini persentase penduduk miskin Kota Bima mencapai 45 persen dari 40 persen penduduk yang memiliki pendapatan terendah atau miskin secara nasional. Persentese tersebut diprakirakan akan terus meningkat tahun 2022 mendatang.
“Data BPS mencapai 8,9 persen. Sementara versi Pemerintah capai 45 persen penduduk Kota Bima dari 40 persen nasional yang terdata berpendapatan rendah (miskin). Tahun 2022 diprakirakan jumlahnya akan terus meningkat,” katanya.
Iksan mengaku, penyebabnya terus bertambahnya jumlah penduduk di Kota Bima ada beberapa faktor, seperti pandemi Covid-19, yang dimana banyak usaha yang gulung tikar yang membuat warga kehilangan lapangan pekerjaan.
“Selain itu, terus bertambahnya jumlah penduduk yang tidak dibarengi dengan ketersediaan lapangan pekerjaan,” ujarnya.
Apa upaya mengatasi atau menanggulangi agar penduduk miskin tidak bertambah ? Iksan mengaku dirinya tidak ingin berkomentar jauh, karena upaya penanggulangan serta mengatasi kemiskinan tidak berkaitan dengan bidangnya.
“Kalau tidak salah hanya diberikan bantuan beras 10 kilogram. Itupun hanya satu kali dalam tahun 2021, karena keterbatasan anggaran,” katanya.
Ia mengaku penduduk miskin Kota Bima bisa tertolong berkat bantuan Pemerintah Pusat melalui Kementrian Sosial (Kemensos) yang meluncurkan berbagai jenis bantuan sosial (bansos) seperti Bantuan Sosial Tunai (BST), Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Iksan menambahkan total bantuan yang dikucurkan oleh Kemensos bagi penduduk miskin Kota Bima mencapai Rp6 milyar setiap Bulan. Sehingga dalam setahun jumlah dana bansos yang realisasikan Kemensos sekitar Rp72 milyar, jika dihitung Rp6 milyar perbulan.
“Untung ada program bantuan dari Pemerintah Pusat melalui Kemensos setiap bulannya sehingga warga miskin di Kota Bima bisa tertolong. Sekarang akan ditambah lagi menjadi dua bulan,” pungkasnya. (GA. 212*)