Produksi Tambang Menurun, Pertumbuhan Ekonomi NTB Triwulan I Alami Kontraksi

Ilustrasi aktivitas produksi tambang, Foto: Ist*)

Gardaasakota.com.- Pertumbuhan ekonomi Provinsi NTB pada triwulan I mengalami kontraksi. Hal ini disebabkan karena adanya penurunan produksi tambang sekitar 30%.

“Tambang ini memang memiliki share ke dua terbesar setelah pertanian. Jadi kalau ditambang menurun, pertumbuhan ekonomi kita juga akan cenderung menurun demikian juga sebaliknya,” terang Kepala Dinas (Kadis) Kominfotik NTB, Yusron Hadi, melalui keterangan tertulisnya, Selasa 27 Mei 2025.

Menurunnya produksi tambang, menurutnya, disebabkan tidak adanya ekspor. Apalagi ia mengatakan sejak tanggal 31 Desember 2024, izin ekspor sudah dihentikan dan smelter sedang proses uji coba.

“Bapak Gubernur sudah mengambil langkah yang sangat responsif dengan berkoordinasi dengan pusat agar mengizinkan adanya relaksasi ekspor konsentrat dalam waktu dan volume yang dibatasi,” jelasnya.

Tapi perlu dicatat, lanjutnya, sebagai hal positif menggembirakan adalah di luar tambang sebenarnya real pertumbuhan ekonomi NTB menurut Data BPS NTB lebih dari 5,57 persen pada triwulan 1 tahun 2025.

“Angka pertumbuhan ini melampui pertumbuhan ekonomi Bali (dengan tambang atau tanpa tambang) yang berada pada kisaran 5,52%, juga melampui pertumbuhan NTT yang mencapai 4,55%. Juga melampui capaian pertumbuhan nasional di angka agregat 4,87% atau capaian pertumbuhan nasional tanpa tambang di angka 5,4%,” ungkapnya.

InsyaAlloh pada triwulan II, kata Yusron, dengan telah dimulainya pengerjaan proyek fisik pemerintah dan koordinasi intensif yang dilakukan dengan Pemerintah kabupaten/kota untuk mempercepat realisasi belanja pemerintah, pertumbuhan sektor konstruksi jauh meningkat dan terjadi pertumbuhan ekonomi yang signifikan. (GA. Im*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page