Gardaasakota.com.- Ratusan kader dan pengurus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) memadati arena Rapat Kerja Daerah Khusus (Rakerdasus) PDI Perjuangan NTB dalam rangka Konsolidasi Pemenangan Pilkada Serentak 2024 yang digelar di Hotel Lombok Raya Mataram, Sabtu 26 Oktober 2024.
Acara tersebut dihadiri oleh Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, yang diperintahkan langsung oleh Ibu Megawati Soekarnoputri untuk memimpin Rakerdasus.
Ia juga hadir dengan sejumlah petinggi DPP PDI Perjuangan, Ketua DPD PDI Perjuangan NTB, H Rachmat Hidayat, Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur NTB, Hj Siti Rohmi Djalilah dan HW Musyafirin, sejumlah calon kepala daerah yang diusung PDI P di Pilkada 2024, serta ratusan kader dan pengurus PDI P se-NTB.
Saat menyampaikan arahannya, Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, memuji sosok Calon Gubernùr NTB, Siti Rohmi Djalilah, yang memiliki rekam jejak sebagai seorang guru atau pengajar.
“Seorang guru apalagi sebagai seorang ibu akan selaras dengan adagium Kasih Ibu Sepanjang Masa, Kasih Ibu untuk rakyat NTB,” kata Hasto disambut yel-yel kemenangan Rohmi-Firin.
Kunci kemajuan Singapura menurutnya adalah karena pendidikan.
“Kita akan menjadi pemimpin diantara bangsa-bangsa didunia syaratnya adalah kuasai ilmu pengetahuan dan teknologi diikuti dengan riset dan inovasi,” kata Hasto.
Kunci kedua adalah punya sistem meritokrasi. Jadi yang diperjuangkan oleh seorang pemimpin adalah berpihak kepada rakyat baik itu wong cilik, marhaen dan kaum dhuafa.
“Itu yang harus disentuh oleh kekuasaan politik ala PDI Perjuangan,” ujarnya.
“Dengan sistem meritokrasi, seorang pemimpin bukan berjuang mencarikan lapangan kerja untuk anak-anaknya,” timpalnya.
Dengan jiwa pendidik yang dimiliki Cagub NTB, Umi Rohmi, bisa membebaskan dari kebodohan. Dan itu menurutnya adalah kunci dari kemajuan.
“Jadi pendidikan, meritokrasi dan ketiga hukum yang berkeadilan. Dengan tiga kunci ini, kita percaya pasangan Rohmi-Firin adalah pasangan yang membawa suatu kemajuan yang mendasar atau yang paling fundamental seperti pendidikan, kesehatan untuk masa depan kita,” ungkapnya.
Apalagi Umi Rohmi merupakan cucu pahlawan Nasional, Maulana Syech TGH Zainuddin Abdul Madjid.
“Jadi kita dan Ibu Mega merekomendasikan sosok yang tepat karena PDI Perjuangan pijakannya adalah pijakan historis bahwa mereka yang telah berjuang menjadi pahlawan pasti tidak berpikir untuk kepentingan pribadi tapi berpikir untuk kepentingan yang lebih besar,” ungkapnya.
Ia mengatakan, perempuan merupakan tiang negeri, manakala baik perempuan, maka baiklah negeri ini.
Oleh karenanya, Ia berharap kepada seluruh simpatisan PDI Perjuangan dan anak ranting, DPC, DPD, dan seluruh anggota legislatif PDI Perjuangan, dapat memanfaatkan momentum ini dengan baik.
“Ini adalah momentum kita untuk membawa kemajuan bagi NTB dibawah kepemimpinan yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, keberpihakan terhadap rakyat miskin, nilai-nilai pendidikan untuk menghasilkan pemimpin-pemimpin sehingga NTB nanti bisa lebih hebat dari Singapura dan itu semua kuncinya pendidikan, meritokrasi, sistem hukum serta keberpihakan terhadap rakyat secara totalitas,” pungkasnya. (GA. Im*)