Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), H Muhammad Syafruddin, ST.,MM., |
Mataram, Garda Asakota.-
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), H Muhammad Syafruddin, ST.,MM., atau yang akrab disapa Rudi Mbojo menegaskan diri siap untuk tampil sebagai salah satu kandidat Calon Gubernur NTB Periode 2024-2028.
“Asalkan Partai mendukung saya, maka bagi saya sebagai kader tidak ada yang tidak mungkin. Bagi saya apapun perintah partai, saya siap. Sekarang saya diperintahkan untuk maju sebagai Caleg DPR RI dari Dapil Pulau Sumbawa. Kalau saya diperintahkan partai untuk maju dalam kancah Pemilihan Gubernur (Pilgub), saya tidak ada masalah,” terang anggota Komisi IV DPR RI ini kepada sejumlah wartawan disela-sela acara Rakerwil DPW PAN NTB di Hotel Lombok Raya Mataram, Ahad 21 Agustus 2022.
Politisi PAN yang dikenal sukses meraup simpati masyarakat untuk duduk di DPR RI selama tiga (3) periode ini mulai dari periode tahun 2009-2014 berhasil mendulang suara sebanyak 27.840 suara pemilih. Kemudian pada periode tahun 2014-2019, perolehan suaranya makin meningkat yakni sebanyak 63.840 suara pemilih. Dan pada tahun 2019-2024, ia pun kembali berhasil mendulang suara signifikan yakni sebanyak 66.987 suara.
“Bagi saya sebagai seorang politisi, kami siap bertarung dengan siapapun dan tanpa mengecilkan siapapun lawan. Semua punya peluang, semua punya kompetitor dan yang paling penting bagaimana kita meyakinkan publik bahwa kita adalah salah satu yang terbaik diantara yang bertarung,” ungkapnya.
Sebagai anggota Komisi IV Bidang Kelautan, Perikanan, Kehutanan, Pertanian dan Bulog, pihaknya mengaku banyak program yang dihadirkan untuk kemajuan masyarakat yang diwakilinya. Beberapa program yang tengah dikawalnya saat sekarang ini adalah penyelesaian pembangunan tempat pengeringan jagung terbesar di Asia yang berada di Kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu.
“Kemudian ada juga tempat pengeringan padi terbesar di Asia di Sumbawa. Sekarang sedang on progress pembangunannya. Nilai investasinya cukup besar sekali, nilainya ratusan milyar. Program tersebut merupakan program dari Bulog,” cetusnya.
Dengan adanya tempat pengeringan jagung maupun padi tersebut, menurutnya, akan berdampak pada standar nilai dan berdampak pada peningkatan harganya.
“Manfaatnya sangat besar bagi masyarakat. Dan itu bisa dipergunakan oleh masyarakat dari beberapa Kabupaten karena daya tampungnya sangat besar,” timpalnya.
Program lain yang juga bagian dari konsentrasi dirinya adalah program Shrimp Estate yang berlokasi di Kabupaten Sumbawa dengan nilai investasi sebesar Rp7 Trilyun.
“Shrimp Estate itu adalah program dari Kementerian Perikanan dan Kelautan yakni berupa tambak udang terintegrasi yakni ada tambaknya, ada juga pabriknya, tentu ini akan menampung banyak tenaga kerja. Hanya saja untuk sistem pengelolaannya yang belum tuntas dibahas antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah. Sekarang sedang dalam tahapan pembebasan lahan oleh Pemerintah Pusat. Selain itu ada juga program Food Estate dari Kementerian Pertanian. Jadi hampir semua kemitraan saya, saya arahkan untuk kepentingan masyarakat yang saya wakili,” pungkasnya. (GA. Im*)