Gelandang Dewa United Bangun “Mini Soccer” Standar FIFA di Parado Bima

Tampak lapangan “mini soccer” (sepak bola mini) yang dibangub Ady Setiawan di tanah kelahirannya Parado Kabupaten Bima, 54 km di sebelah selatan Kota Bima.

Gardaasakota.com.-Gelandang serang Dewa United, Ady Setiawan membangun lapangan “mini soccer” (sepak bola mini) di kampung halamannya di Parado Kabupaten Bima, 54 km di sebelah selatan Kota Bima.

Lapangan yang menggunakan rumput sintetis itu berstandar FIFA diresmikan Jumat (28/3/2025) sore di belakang kediamannya, dirangkaikan dengan acara buka puasa bersama dan dilanjutkan dengan pertandingan persahabatan antara Asira Parado vs Mbozo Football.

Lapangan sepak bola mini yang dibangun mantan pemain nasional asuhan Shin Tae-yong tersebut boleh jadi merupakan lapangan rumput sintetis pertama yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Ady Setiawan dikontak melalui telepon dari Makassar oleh wartawan media ini menjelaskan, pembangunan yang menghabiskan waktu sekitar dua tahun itu meliputi penimbunan tanah dan pembangunan dasar lapangan dan melengkapi berbagai fasilitas lain.

“Saya harapkan dengan adanya “mini soccer” berstandar FIFA ini, generasi muda Kecamatan Parado Kabupaten Bima tidak perlu jauh-jauh ke daerah lain dan meninggalkan daerahnya pergi bermain futsal atau sepak bola mini sejauh 30 km,” ujar Ady dalam acara peresmian yang dihadiri Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Kabupaten Bima yang diwakili Sekretaris Askab PSSI Mustaqim, S.Pd., tokoh masyarakat Parado di Mataram H.Sofwan S.H.,M.Hum, Kapolsek Parado Ipda Yakub, Kepala Posramil Parado Serma Usman, Kepala Desa Lere Dahlan, S.H.

Juga tampak hadir di antara undangan, Rangga Muslim, salah seorang teman bermain Ady Setiawan di klub Dewa United yang juga berasal dari Sila Bima. Dia hadir bersama Bersama orang tuanya.

Ady mengatakan, dengan adanya lapangan ini pada masa yang akan datang dapat dimanfaatkan untuk pertandingan bertaraf kecamatan dan kabupaten untuk anak usia 10 tahun. Meskipun menggunakan lapangan berumput sintetis, kata Ady, para pemain tetap menggunakan sepatu bola. “Lapangan ini lebih bagus dibandingkan yang dimiliki Filipina ,” ujar Ady.

Mengenai ukuran lapangan, lanjut Ady, sesuai dengan standar FIFA, yakni Panjang 40-50m dengan lebar 20-30m. Ukuran gawang “mini soccer” tinggi 2m dan labar 3-4m. Jumlah pemain “mini soccer” berbeda dengan jumlah pemain sepak bola dewasa. Pemain “mini soccer” antara 6-7 pemain per tim dan minimal 4-5 pemain per tim. Lama pertandingan 2×15-20 menit de ngan masa jeda 5-10 menit antarbabak.

“Berapa biaya pembangunannya, Ady,” desak wartawan media ini. “Lumayan, Aji, karena harus saya timbun dulu tanahnya, memasang pipa, membuat pondasi dan membangun pagar kawat keliling lapangan sebagai pengaman,” kata Ady.

Namun keterangan lain yang diperoleh media ini menyebutkan, biaya yang digelontorkan Ady untuk membangun lapangan rumput sintetis ini sekitar Rp 700 juta karena untuk menimbun tanah menghabiskan sekitar 300 truk tanah.

Namun sesuai ketentuan, ukuran lapangan dan gawang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan pemain. Demikian juga peraturan pertandingan tetap merujuk pada aturan yang ada, meskipun tidak tertutup kemungkinan disesuaikan dengan kebutuhan dan kebutuhan tim-tim yang bertanding disesuaikan dengan situasi kondisi.

H. Sofwan, S.H.M.Hum, yang hadir dalam acara peresmian itu menilai, lapangan ini sangat luar biasa untuk Kabupaten Bima, bahkan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Dia berharap dengan adanya fasilitas “mini soccer” berstandar internasional ini akan banyak lagi lahir pemain-pemain bola berbakat.

“Ya kita harapkan lahir banyak Ady baru lagi di level sepak bola nasional,” ujar mantan Wakil Dekan III Fakultas Hukum Unram tersebut dalam keterangannya melalui relepon kepada media ini.

Usai acara peresmian, Ady Setiawan dan Rangga Muslim turun bermain melawan beberapa pemain lokal yang memperoleh aplaus dari penonton yang juga banyak berasal dari Kota Bima.

“Ady dan Rangga tampil luar biasa mengecoh para pemain setempat yang dihadapinya,” ujar Drs.Kaharuddin, mantan Kepala Desa Kanca yang juga membina klub sepak bola di Kecamatan Parado. (GA. MDA*).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page