Garda Asakota.Com.-Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) NTB terus berupaya mencari tambahan anggaran menjelang pelaksanaan PON XXI Aceh – Sumatera Utara. Salah satunya dengan memproduksi merchandise berupa baju, topi dan jaket yang dijual untuk menambah kebutuhan anggaran.
”Kita ikhtiar mencari anggaran dengan cara ini. Karena saat ini untuk PON masih kekurangan anggaran,” ujar Sekretaris KONI NTB, M Nur Haedin, kepada media ini, Selasa 16 Juli 2024.
Pria yang akrab disapa Edo ini menjelaskan, merchandise dijual secara paket atau bisa dibeli terpisah. Hingga saat ini sudah hampir seribu paket yang disediakan untuk dijual ke masyarakat atau pihak lainnya.
”Kita berharap ada keuntungan penjualan ini untuk menambah hal-hal yang menjadi kebutuhan. Konsumen bisa memilih sendiri yang mau dibeli. Artinya, tidak harus per paket melainkan secara terpisah. Misalnya membeli baju atau topi saja,” katanya.
Menurtu Edo, sejumlah pihak sudah membantu memasarkan merchandise ini. Mulai dari SIWO PWI NTB dan OPD yang ada di lingkup Pemprov NTB. Bahkan sejumlah kepala daerah kabupaten/kota juga membeli merchandise ini untuk mendukung atlet-atletnya yang akan berlaga di PON Aceh – Sumatera Utara 2024.
Penjualan merchandise ini merupakan ide kreatif KONI NTB. Ini juga bagian dari sosialisasi pelaksanaan PON 2024 kepada masyarakat. Penggunaan merchandise tersebut harus makin dimasifkan.
”Ini bagian dari promosi sekaligus dukungan untuk atlet-atlet NTB,” cetusnya.
Untuk diketahui, kebutuhan anggaran pelaksanaan PON Aceh – Sumatera Utara mencapai sekitar Rp 40 miliar. Sedangkan yang sudah tersedia dan dikelola sebesar Rp 15 miliar dari dana hibah. Jumlah ini masih jauh dari kebutuhan, karena atlet yang akan maju dua kali lipat jika dibandingkan dengan PON Papua dulu. PON Papua membutuhkan anggaran Rp 18 miliar dengan 102 atlet. Sedangkan PON Aceh – Sumatera Utara, atlet mencapai 250 atlet. (*)