Mataram, Garda Asakota.-Setelah
dilaksanakan sebulan penuh, PT PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Nusa Tenggara Barat
resmi menutup rangkaian kegiatan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Nasional Tahun 2024.
Upacara penutupan Bulan K3 Nasional ini dipimpin langsung Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi, S.Sos,MH di Sport Center Akbar Ali, Jumat (01/03/2024).
Pada kesempatan itu, Aryadi mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada PT. PLN
UIW NTB atas kontribusi dan peran aktifnya all out dalam menyukseskan Bulan K3. Serta, selalu berperan aktif dalam mensosialisasikan, mengedukasi dan
mengimplementasikan budaya K3 di lingkungan PT. PLN UIW NTB.
“Bulan Januari lalu, saya diundang sebagai narsum mengenai komitmen manajemen, bahwa pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang tidak hanya memberikan perintah (teori), tetapi juga memimpin dengan contoh. Apalagi PT. PLN yang selalu
berhadapan dengan musuh yang tidak kelihatan. Dengan resiko setinggi itu,
seluruh internal PT. PLN, baik manajer maupun petugas lapangan harus disiplin
menerapkan standar K3 dalam setiap aktifitasnya,” himbau Aryadi.
Oleh karena itu, budaya K3 perlu terus digalakkan agar menjadi sebuah kebutuhan dan kebiasaan hidup. “Jadikan K3 sebagai menu harian dan landasan disiplin dalam bekerja Sehingga lama-kelamaan K3 akan tumbuh menjadi kesadaran kolektif
dan karakter setiap orang ditempat kerja,” ujarnya
Gede juga mengatakan jika bulan K3 tahun 2024 berjalan dengan baik sehingga mendapat pujian dari Kemnaker RI karena mampu mengimplentasikan secara konkrit bagaimana membangun budaya K3 dan bisa menyentuh lapisan masyarakat.
“Kami menegaskan bulan K3, memang dicanangkan hanya 1 bulan awal untuk mengingatkan kita, lalu diuji pada 11 bulan berikutnya. Jadi, tidak ada artinya sosialisasi, seminar dan desiminasi kalau dibulan berikutnya terjadi kecelakaan kerja,” ucap mantan Kadis Kominfotik Prov. NTB.
PLN adalah salah satu badan objek vital bagi negara dan masyarakat karena semua orang butuh pelayanan dalam memenuhi kebutuhan energi. Dan dalam beberapa tahun terakhir mendapatkan peringkat zero accident. Harapannya dalam 11 bulan ke
depan tidak ada lagi kecelakaan kerja.
Jika K3 benar-benar diterapkan yang akan merasakan kemanfaatannya tidak hanya pekerja dan perusahaan, tetapi juga masyarakat dan lingkungan. Karena bapak/ibu sebagai tulang punggung keluarga, pasti ada yang selalu mengingatkan agar kita selalu selamat dimanapun kita berada.
“Setiap pekerja, pengusaha dan masyarakat harus menjadikan K3 sebagai sebuah kebutuhan dan kebiasaan hidup. Sehingga lama kelamaan K3 akan tumbuh menjadi kesadaran kolektif dan kebutuhan bersama atau Budaya,” tutupnya. (**)