Wagub NTB, Hj Siti Rohmi Djalilah. |
Mataram, Garda Asakota.-
Pemerintah Provinsi NTB saat sekarang ini terus berusaha dan berupaya keras untuk menurunkan angka kemiskinan. Pada tahun 2023, Pemprov NTB bahkan menargetkan akan berusaha menurunkan angka kemiskinan sebanyak satu (1) digit.
“Ini memang targetnya lumayan tinggi. Tetapi jika kita bersinergi, semua pihak dan kita bekerja by data sehingga pekerjaan kita bisa fokus, maka target itu, InsyaAllah akan bisa tercapai dengan baik,” ujar Wakil Gubernur, NTB Dr Hj Sitti Rohmi Djalillah, saat menghadiri Rapat Koordinasi TKPK dan TPPS Provinsi dan Kabupaten/Kota se-NTB bertajuk “Mengefektifkan Gerakan Bersama Turunkan Angka Kemiskinan dan Stunting Menuju Kota Layak Anak Provinsi NTB” yang berlangsung di Raja Hotel, Lombok Tengah, Kamis (07/07).
Menurut sosok yang akrab disapa Umi Rohmi ini, penurunan tingkat kemiskinan per bulan Maret 2021 sebanyak 14,14%, kemudian menjadi 13.83% per September 2021.
Selain itu, sebanyak empat elemen yang harus diperhatikan dalam penanganan kemiskinan dan stunting, yaitu validasi data, sistem yang baik, sinergitas dan koordinasi.
“Penurunan angka kemiskinan secara signifikan harus memperhatikan validasi data. Kunci dari validasi data berada di desa, kita harus bisa mewujudkan Desa Gemilang,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bappeda Provinsi NTB, Dr Ir H Iswandi, M.Si, mengatakan bahwa perencanaan pembangunan yang berkualitas menjadi kunci untuk keberhasilan pembangunan daerah yang secara nyata dapat mensejahterakan seluruh lapisan masyarakat.
” Kami berharap melalui rapat koordinasi ini kita dapat terus meningkatkan gerakan bersama untuk menurunkan angka kemiskinan dan Stunting di Provinsi NTB,” pungkasnya. (**)