Direktur RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dr Lalu Herman Mahaputra. |
Mataram, Garda Asakota.-
Direktur RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dr Lalu Herman Mahaputra mengatakan pembangunan dan pengembangan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Terintegrasi dan Rawat Inap RSUD Provinsi NTB yang menelan anggaran sebesar Rp350 Milyar dan ditargetkan tuntas pada 17 Desember 2022, akan menjadi kado persembahan untuk Hari Ulang Tahun ke-64 Provinsi NTB yang jatuh pada 17 Desember 2022.
“Pembangunan ruang IGD Terintegrasi dan rawat inap ini menelan biaya hingga mencapai Rp350 miliar dan diharapkan bisa rampung pada 17 Desember 2022. Ini akan jadi kado HUT Ke-64 NTB pada 17 Desember 2022,” kata Lalu Herman Mahaputra di Gedung DPRD NTB di Mataram, Rabu 24 Agustus 2022.
Menurutnya, hingga saat ini progres pembangunan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan rawat inap RSUD Provinsi yang disiapkan untuk mendukung sejumlah kegiatan internasional seperti MotoGP dan WSBK di Sirkuit Mandalika sudah mencapai 60 persen.
“Secara struktur bangunan sudah jadi, tinggal finishing saja, seperti tembok, pemasangan instalasi, dan plafon,” terangnya.
Mantan Direktur RSUD Kota Mataram ini, menyampaikan ada tiga bangunan utama yang di bangun di atas lahan seluas 1,25 hektar tersebut. Di antaranya ruang IGD dengan bangunan delapan lantai. Selanjutnya, ruang rawat inap empat lantai dengan kapasitas 50 kamar.
“Dan satu gedung lagi penambahan ruang yang dipakai sebelumnya untuk ruang isolasi pasien COVID-19, akan berdiri enam lantai dari sebelumnya sudah terbangun empat lantai,” terang dokter Jack sapaan akrabnya.
Menurut Ketua IMI NTB ini, pembangunan gedung IGD terintegrasi dan rawat inap ini, tidak lain akan menambah kapasitas pelayanan dan optimalisasi layanan kesehatan di rumah sakit terbesar di NTB itu menjadi rumah sakit grade A dan terbesar di kawasan Indonesia Timur.
“Jadi, kita berharap dengan fasilitas yang nantinya ada, layanan radioterapi, kemoterapi, kanker, otak, bahkan bedah jantung masyarakat bisa melakukan pengobatan cukup di RSUP NTB. Tidak perlu lagi harus di rujuk di rumah sakit lain,” katanya.
Selain itu pembangunan gedung IGD Terintegrasi dan rawat inap tersebut, lanjut dokter Jack, dipersiapkan untuk mendukung pelaksanaan sejumlah agenda internasional yang ada di NTB, seperti MotoGP, World Superbike (WSBK) dan MXGP.
Pembangunan Gedung IGD Terintegrasi menggunakan dana pinjaman program PEN yang diperoleh Pemprov NTB dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Tahun 2021, di mana Pemprov NTB mendapatkan pinjaman sebesar Rp750 miliar.
Dana pinjaman sebesar itu, Rp250 miliar digunakan untuk membiayai program percepatan penanganan jalan tahun jamak di sejumlah wilayah di NTB.
Kemudian Rp500 miliar dipakai untuk pengembangan RSUD Provinsi NTB. Rinciannya digunakan untuk membangun gedung dan fasilitas rumah sakit Rp350 miliar dan sisanya untuk pengadaan alat kesehatan sebesar Rp150 miliar. (GA. Im*)