Gardaasakota.com.-Anggota DPRD NTB dari Daerah Pemilihan (Dapil) VI, Kabupaten Bima, Kota Bima, dan Kabupaten Dompu, H Muhammad Aminurlah, terus mendorong Gubernur dan Bupati Bima agar segera melakukan upaya untuk memperhatikan perbaikan DAM dan Bendungan serta jaringan irigasi pertanian yang ada di Kecamatan Ambalawi dan Kecamatan Wera Kabupaten Bima yang mengalami kerusakan parah akibat hantaman banjir bandang pada Minggu 02 Februari 2025 lalu.
“Saya akan terus mendorong Gubernur dan Bupati Bima agar dapat mengatensi apa yang menjadi aspirasi masyarakat yang kami wakili ini. Sebab Asta Cita yang digaungkan Presiden Prabowo harus bisa diinternalisasi oleh Pemerintah Daerah baik tingkat satu maupun tingkat dua di NTB ini dengan terlebih dahulu memperbaiki semua jaringan irigasi yang diperlukan untuk pertanian,” kata anggota Komisi III DPRD NTB ini kepada wartawan media ini, Selasa 08 April 2025.
Apalagi menurutnya kerusakan yang diakibatkan oleh banjir bandang di Ambalawi dan Wera tersebut sangatlah parah merusak infrastruktur yang ada dan merusak sistem ketahanan pangan masyarakat. Selain merusak infrastruktur juga merusak DAM dan Bendungan serta jaringan irigasi pertanian masyarakat. Sedikitnya, kata Maman, sekitar 300 HA lahan pertanian gagal panen saat banjir melanda kedua kecamatan tersebut.
“Ratusan hektar lahan produktif tersebut rusak parah akibat banjir melanda sejumlah desa di dua kecamatan itu, bahkan banyak masyarakat gagal panen karena dihantam banjir,” ujar mantan Pimpinan DPRD Kabupaten Bima ini.
“Bagaimana mungkin tercipta ketahanan pangan jika jaringan irigasi pertanian tidak diperbaiki, DAM dan bendungan tidak dibangun dengan baik. Oleh karena itu saya mendesak Bupati Bima dan Gubernur NTB untuk segera mengatensi persoalan perut ratusan kepala keluarga di Wera dan Ambalawi itu dengan memperhatikan pertanian mereka,” timpalnya lagi.
Sejauh ini sambungnya, pascabanjir itu belum ada perhatian khusus dari pemerintah daerah terhadap lahan pertanian mereka. “Saya melihat Bupati dan Gubernur NTB belum ada eksen khusus kerugian pertanian akibat banjir itu. Itu harusnya Bupati dan Gubernur carikan solusi segera. Bantu mereka,” sambungnya.
Sebab katanya, lahan-lahan produk pertanian masyarakat pasca banjir tersebut hampir semua berubah menjadi sungai akibat dihantam banjir bandang itu.
“Sekali lagi ini harus menjadi perhatian serius oleh pemerintah daerah. Jika itu tidak segera dibantu perbaiki, bagaimana petani bisa menggarap lahan-lahan mereka. Lalu mereka mau makan apa,” kritis anggota Dewan yang dikenal cukup vocal ini.
Diketahui, Banjir bandang yang melanda Kecamatan Wera dan Ambalawi, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu, 2 Februari 2025, telah menimbulkan dampak yang sangat signifikan.
Bencana alam ini mengakibatkan korban jiwa, kerusakan infrastruktur dan kerugian materi yang cukup besar. Hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut memicu luapan air sungai, menyebabkan tanah longsor, serta menghancurkan infrastruktur.
Sementara itu, Gubernur NTB, H Lalu Muhammad Iqbal, pada saat memimpin apel perdana ASN dan Non ASN lingkup Pemprov NTB mengungkapkan telah melakukan pertemuan virtual sembari melakukan panen raya dengan Presiden RI, pada kesempatan tersebut ia mengaku telah menyampaikan harapan dukungan kepada Presiden RI untuk memperbaiki seluruh irigasi yang ada di NTB guna memastikan produksi pangan NTB dalam lima tahun kedepan sedini mungkin.
“Dan beliau memberikan dukungan penuh dan meminta kita agar mempersiapkan proposal usulan program tersebut,” tandasnya. (GA. Im*)