Ilustrasi |
Kota Bima, Garda Asakota.-
Setelah sebelumnya, salah satu kontraktor inisial W buka suara terkait pemanggilan dirinya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kini, giliran kontraktor inisial R juga membeberkan adanya surat yang berlogo KPK yang diterimanya.
Kepada wartawan, R mengaku dalam suratnya itu dimintai keterangan terkait dengan salah satu paket proyek APBD 2019. Informasinya, hingga saat ini sudah 10 kontraktor yang disurati lembaga anti rasuah tersebut.
“Saya terima surat Selasa kemarin untuk hadir memberikan keterangan,” ujarnya saat ditemui media, Rabu malam (28/9) di rumahnya.
Isi surat tersebut kata dia, pihaknya diminta hadir tanggal pada tanggal 11 Oktober di Kantor BPKP Mataram dan membawa dokumen pekerjaan mulai tahun 2019 – 2021.
R mengungkapkan, perusahaannya hanya dipakai untuk mengerjakan 2 item paket pekerjaan. Pertama proyek Taman Kodo pada tahun 2019 senilai Rp 4,1 miliar dan pekerjaan timbunan sekitar 100 juta pada tahun 2020.
“Sedangkan tahun 2021, perusahaan kami tidak dipakai untuk pekerjaan,” terangnya.
Ditanya siapa yang memakai perusahaan tersebut? R mengaku dipinjam oleh kontraktor inisial N untuk pekerjaan Taman Kodo.
“Soal anggaran kami tidak tahu, kami hanya dapat bagian dari keuntungan pekerjaan mereka,” ungkapnya.
Mengenai panggilan KPK, R menambahkan akan kooperatif dan menyampaikan hal-hal yang diketahuinya secara jujur. (GA. 212*)