Nenek Hawsah dan penampakan rumah panggungnya yang roboh. |
Kabupaten Bima, Garda Asakota.-
Malang nian nasib seorang Nenek Hawsah warga Desa Dena Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima, tinggal di sebuah rumah panggung yang sudah sangat tidak layak huni lagi.
Bahkan informasi terkini menyebutkan bahwa rumah panggung nenek yang ditinggal mati suaminya itu telah ambruk.
“Hari ini kejadian rumah roboh, yang punya rumah seorang nenek dalam keadaan sakit,” tulis Pena Bumi, Inisiator Relawan Sosial Bima-Dompu dalam laman FB-nya, Kamis siang (31/3/2022).
Sebelumnya disebutkan bahwa kondisi rumah Nenek Hawsah pernah diposting di Medsos, tapi sejauh ini belum ada pihak manapun yang mau membantu nenek ini, apakah harus menunggu rumah ini jatuh semua ke tanah baru ada yang mau membantu.?
“Sebelumnya, rumah panggung tersebut posisinya miring seolah mau roboh. Dinding dan lantai rumahnya yang terdiri dari bambu, sudah lapuk karena termakan usia.
Beberapa waktu lalu pernah dilaporkan ke Pemerintah Daerah dan Propinsi melalui relawan Bima-Dompu. Tapi belum ada respon,” ungkap Pena Bumi, pria yang bernama lengkap Suryadin, S.Pd.i.
Hawsah adalah pekerja serabutan dimana penghasilannya tak menentu. Saat ini dia tinggal bersama seorang anaknya. Sangat ironi, kata Pena Bumi, nenek Hawsah harus menghadapi masa tua di sebuah rumah yang ambruk.
Nenek asal Desa Desa Keamatan Madapangga Kabupaten Bima ini harusnya di masa tua mendapatkan kehidupan yang layak.
“Hidup di bawah garis kemiskinan bukanlah harapan. Hari ini, rumah nenek ini ambruk. Tiang penyanggah rumahnya roboh. Dinding-Dinding rumah rapuh dan tak bisa ditempati lagi.
Semoga ada dermawan yang bisa membantu,” gugahnya seraya menyebutkan bahwa bagi para dermawan yang ingin membantu silahkan menjadi donatur amal di Rek 0843006366 BNI, atas nama Adi putra Darmawansyah. (GA. 212*)