Pihak RSUD Kota Bima saat menggelar konferensi pers, Jumat pagi (4/3/2022). |
Kota Bima, Garda Asakota.-
Beredar video histeris seorang wanita berdurasi 1 menit 20 detik di ruangan UGD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bima NTB, Rabu sore (02/03/2022). Wanita ini tak terima balitanya meninggal dunia di ruangan tersebut setelah ditangani oleh petugas UGD.
Menanggapi video viral tersebut, pihak RSUD Kota Bima dalam konfetensi persnya Jumat (04/03/2022) menyampaikan bahwa secara garis besar pasien datang dalam kondisi diare dengan dehidrasi berat plus gula darahnya drop drastis hingga dilakukanlah tindakan pemberian glukosa untuk menstabilkan gula darahnya.
“Tindakan itu sesuai SOP pelayanan pasien, namun karena kondisi pasien yang sudah drop pemberian glukosa tidak mampu mengatasinya,” ungkap Direktur RSUD Kota Bima, dr. Fatrurahman didampingi Humas dan sejumlah Nakes lainnya.
Sementara itu Humas RSUD Kota Bima, dr. Hidayat menambahkan pasien inisial NA umur 3 tahun masuk ke RS sekitar pukul.12.39 wita pada Rabu didampingi Ibu, nenek dan tantenya dalam keadaan lemas dengan keluhan BAB cair sudah 10 kali disertai lendir dan berbau busuk plus mual muntah tidak mau makan minum dan mengeluh nyeri perut.
Menurutnya, saat di UGD pasien setelah dilakukan pemeriksaan kadar gulanya lemah dan dehidrasi berat yang ternyata keluhan tersebut sudah berlangsung 3 hari sebelum masuk RS. “Mungkin saking lamanya kondisi tersebut dibiarkan tanpa ada penanganan medis sehingga terjadi infkesi organ dalam,” ungkapnya.
Suntikan glukosa yang diberikan itu melalui infus dilakukan setelah ada penilaian laboratorium hari itu juga bahwa kadar gulanya menurun tapi SOP nya tetap dilalui dimana sebelum pemberian glukosa sudah dimintai persetujuan dari pihak keluarga dan hal itu disepakati.
Dijelasjannya bahwa, tujuan pemberian D40 (Glukosa) ini semata mata untuk menaikan kadar gula darah yang menurun jadi tidak ada D40 menjadi pemicu kematian seseorang dan kasusnya tidak pernah terjadi. “Tidak makan minum akan sebabkan kadar gula tubuh dan otak akan menurun sehingga sebabkan dehidrasi berat,” pungkasnya. (GA. 003*)