Blog  

Pendirian Kampus IAIN Bima Belum Ada Kepastian, Prof Muhammad; Masih Ada Satu Syarat yang Ditunggu

 

Menag saat meninjau lahan pembangunan IAIN di Kota Bima tahun 2021 silam



Kota Bima, Garda Asakota.-

Pembangunan atau pendirian Institut Agama Islam Negeri (IAIN) di Kota Bima yang diperjuangkan bersama Walikota dan Menteri Agama (Menag) Dr. K.H. Yaqut Cholil Qoumas tahun 2021 lalu, hingga kini belum kunjung terealiasi. 

Pada tahun 2021 lalu, Menag sempat berkunjung ke Kota Bima untuk meninjau lahan pembangunan IAIN sekitar 5 hektar yang berada di Kelurahan Sambinae Kecamatan Mpunda Kota Bima. 

Setahun berlalu, kini persoalan lahan menjadi kendala. Informasi yang dihimpun wartawan, rencana awalnya, IAIN akan dibangun di Sambinae. Namun sekarang dialihkan ke wilayah Timur Kota Bima yakni tepatnya berada di Kelurahan Rabadompu. 

Selain itu lahan alternatif yang menjadi lokasi pembangunan IAIN tersebut juga masih diurus dan dibebaskan oleh Dinas Perkim dan DLH. Karena lahan tersebut juga berada di dalam hutan Kota. 

Menanggapi itu, Ketua Komite Pendirian IAIN Bima, Prof. Dr. Muhammad, M.Pd, M.Si mengakui pembangunan IAIN belum terealisasi. Pasalnya kata dia, masih ada satu syarat yang ditunggu, yakni lahan yang akan dihibahkan oleh Pemkot Bima ke Kemenag. 

“Semua syarat lain sudah memenuhi syarat dan diterima. Yang ditunggu hibah lahan dari Pemkot Bima,” katanya kepada wartawan, Kamis, (10/3). 

Muhammad mengaku informasi yang  didapatkan, saat ini masih dalam proses bahkan akan selesai pada bulan Maret 2022 dengan lokasinya berada di wilayah Kota Bima bagian timur. 

“Katanya, Insya Allah Maret ini selesai dan lokasi pembangunan bergeser ke timur,” katanya. 

Untuk diketahui Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi SE mengajukan pembangunan IAIN Kota Bima di atas lahan 10 hektar ke Menteri Agama (Menag). Lahan diajukan itu sempat ditinjau langsung Menag tahun 2021. 

Usai meninjau lahan, Menag berjanji dan komit akan berupaya mempercepat pembangunan IAIN Kota Bima, walaupun saat ini kondisi keuangan Pemerintah yang sebagian besar anggarannya dialihkan untuk penanganan pandemi Covid-19. 

Dipercepatnya pembangunan IAIN diharapkan agar proses moderasi beragama di Kota Bima bisa berjalan cepat serta akan menjadi cikal bakal berdirinya Universitas Islam Negeri (UIN). (GA. 212*) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page